Kesakralan Candi Ngetos nganjuk yang tergerus Alam. Kalau bukan kita siapa lagi yang merawatnya??
Selasa, 16 Januari 2018
Add Comment
Bagi warga Nganjuk pasti sudah tidak asing lagi dengan bangunan kuno yang satu ini,
Bangunan candi yang terletak di Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, kabupaten nganjuk ini memanglah mempunyai rahasia sejarah yang sangat penting bagi warga kabupaten Nganjuk.
Bagi sobat yang belum tau ketika sobat berada di Nganjuk ,
Perkiraan lokasi candi yaitu berada di kota sekitar 17 kilometer arah selatan kota Nganjuk. Bangunannya terletak ditepi jalan beraspal antara desa Kuncir dan desa Ngetos.
Dilansir dari beberapa sumber dan Menurut para ahli, berdasarkan bentuknya candi ini dibuat pada abad XV (kelimabelas) yaitu pada zaman kerajaan (Majapahit). Dan menurut perkiraan, candi tersebut dibuat sebagai tempat pemakaman raja Hayam Wuruk dari Majapahit.
Tapi sayang, aset yang harusnya berharga ini kini mulai terabaikan. Bangunan ini secara fisik sudah rusak, bahkan beberapa bagiannya sudah hilang, sehingga sukar sekali untuj ditemukan bentuk aslinya.
Menurut hopermas salah seorang ahli bahwa didekat candi diperkirakan pernah dibangun candi yang ukurannya lebih kecil.
Bangunan candi ini terbuat dari batu merah sehingga candi ini cepat rusak. Sedangkan bagian atapnya terbuat dari kayu dan membuat sekarang tidak terlihat aslinya.
Relief pada Candi Ngetos terdapat empat buah, namun sekarang hanya tinggal satu, yang tiga telah hancur.
Di lokasi sendiri Terdapat motif kala berukuran tinggi 2 x 1,8 meter di sebelah selatan candi, wajahnya agak menyeramkan fungsinya untuk tolak bala. Sama seperti motif kala di beberapa candi yang ada di Indonesia .
Sekarang tidak ada arca di lokasi, namun menurut warga sekitar bahwa dahulu kala disini terdapat empat buah arca yang kini sudah dibawa ke Kediri.
Sangat disayangkan kalau bangunan bersejarah seperti ini harus rusak. Namun apalah daya material candi yang terbuat dari bahan seperti ini yang membuat candi mudah tergerus. Belum lagi susahnya perawatan candi membuat sebagian orang kewalahan untuk mempertahankan keoriginalan dari candi Ngetos tersebut..
Bangunan candi yang terletak di Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, kabupaten nganjuk ini memanglah mempunyai rahasia sejarah yang sangat penting bagi warga kabupaten Nganjuk.
Bagi sobat yang belum tau ketika sobat berada di Nganjuk ,
Perkiraan lokasi candi yaitu berada di kota sekitar 17 kilometer arah selatan kota Nganjuk. Bangunannya terletak ditepi jalan beraspal antara desa Kuncir dan desa Ngetos.
Source : instagram |
Dilansir dari beberapa sumber dan Menurut para ahli, berdasarkan bentuknya candi ini dibuat pada abad XV (kelimabelas) yaitu pada zaman kerajaan (Majapahit). Dan menurut perkiraan, candi tersebut dibuat sebagai tempat pemakaman raja Hayam Wuruk dari Majapahit.
Tapi sayang, aset yang harusnya berharga ini kini mulai terabaikan. Bangunan ini secara fisik sudah rusak, bahkan beberapa bagiannya sudah hilang, sehingga sukar sekali untuj ditemukan bentuk aslinya.
Menurut hopermas salah seorang ahli bahwa didekat candi diperkirakan pernah dibangun candi yang ukurannya lebih kecil.
Bangunan candi ini terbuat dari batu merah sehingga candi ini cepat rusak. Sedangkan bagian atapnya terbuat dari kayu dan membuat sekarang tidak terlihat aslinya.
Relief pada Candi Ngetos terdapat empat buah, namun sekarang hanya tinggal satu, yang tiga telah hancur.
Source : instagram |
Di lokasi sendiri Terdapat motif kala berukuran tinggi 2 x 1,8 meter di sebelah selatan candi, wajahnya agak menyeramkan fungsinya untuk tolak bala. Sama seperti motif kala di beberapa candi yang ada di Indonesia .
Sekarang tidak ada arca di lokasi, namun menurut warga sekitar bahwa dahulu kala disini terdapat empat buah arca yang kini sudah dibawa ke Kediri.
Sangat disayangkan kalau bangunan bersejarah seperti ini harus rusak. Namun apalah daya material candi yang terbuat dari bahan seperti ini yang membuat candi mudah tergerus. Belum lagi susahnya perawatan candi membuat sebagian orang kewalahan untuk mempertahankan keoriginalan dari candi Ngetos tersebut..
0 Response to "Kesakralan Candi Ngetos nganjuk yang tergerus Alam. Kalau bukan kita siapa lagi yang merawatnya??"
Posting Komentar