Mengetahui Jagat Raya
Senin, 26 Maret 2018
Add Comment
1. Pengertian Jagat Raya
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menjumpai peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan keberadaan jagat raya. Pada pagi hari di sebelah timur, kita melihat matahari muncul dan pada sore hari secara perlahan terbenam di sebelah barat. Setelah gelap, kelihatan banyak benda-benda kecil berkelapkelip yang disebut bintang. Di samping itu, ada benda yang bersinar, berangsur-angsur membesar dan sesudah bulat penuh, berangsur-angsur mengecil lagi yang disebut bulan. Jagat raya dalam kehidupan sehari-hari lebih dikenal dengan alam semesta yang meliputi bintang (misalnya matahari), planet-planet, satelit (misalnya bulan), dan benda-benda langit lainnya. Pengertian dari jagat raya itu sendiri adalah sebuah ruang tempat segenap benda langit berada termasuk bumi tempat manusia hidup.
2. Teori Terbentuknya Jagat Raya
Sebuah pertanyaan besar dalam astronomi yang paling sering diajukan adalah dari mana jagat raya ini berasal. Kita tidak dapat mengetahui dengan pasti tentang terjadinya jagat raya. Yang mungkin hanyalah memperkirakan dan menyusun praduga yang masuk akal sehingga secara keilmuan dapat dipertanggungjawabkan. Para ilmuwan banyak yang sepakat bahwa benda-benda di alam semesta terbuat dari unsur-unsur yang hampir sama. Ada tiga teori yang sangat terkenal mengenai terbentuknya jagat raya, yaitu teori jagat raya mengembang, teori ledakan besar, dan teori keadaan tetap.
a. Teori Jagat Raya Mengembang
Edwin Hubble melakukan pengamatan terhadap galaksi-galaksi yang letaknya sangat jauh. Galaksigalaksi ini selalu bergerak menjauhi pusat jagat raya dengan kecepatan yang tinggi. Antargalaksi jaraknya pun semakin bertambah setiap saat. Hal ini berarti bahwa jagat raya tidaklah statis akan tetapi terus mengalami perkembangan.
b. Teori Ledakan Besar (Big Bang)
Teori ini berasal dari, anggapan bahwa pada awal mulanya ada suatu massa yang luar biasa besarnya dengan berat jenis yang sangat besar. Akibat adanya reaksi inti maka massa yang luar biasa besarnya tersebut meledak dan berserakan kemudian mengembang dengan sangat cepat menjauhi pusat ledakan. Setelah jutaan tahun, maka massa yang berserakan tersebut membentuk kelompok-kelompok yang akhirnya menjadi galaksi. Kelompok-kelompok ini terus bergerak menjauhi pusatnya. Teori ini didukung dari hasil pengamatan bahwa galaksi-galaksi ini memang terus bergerak menjauhi titik pusat yang sama.
c. Teori Keadaan Tetap
Teori ini dipelopori oleh Fred Hoyle. Menurutnya, materi baru (hidrogen) diciptakan setiap saat untuk mengisi ruang kosong yang timbul dari pengembangan jagat raya. Dalam kasus ini jagat raya tetap dan akan selalu tampak sama.
Dari waktu ke waktu manusia mengalami perubahan dan perkembangan pengetahuan mengenai jagat raya. Pandangan manusia mengenai jagat raya telah dikemukakan oleh beberapa tokoh pada zaman dahulu. Pandangan-pandangan tersebut antara lain sebagai berikut.
a. Pandangan Antroposentris
Dalam bahasa Yunani antroposentris berasal dari kata anthropos yang berarti manusia dan centrum . atau sentris yang berarti pusat. Pandangan antroposentris menganggap bahwa sebagai pusat alam semesta adalah manusia. Bagi bangsa primitif bumi dianggap sama dengan hewan, tumbuhan, maupun dengan dirinya sendiri.
b. Pandangan Geosentris
Pandangan ini berkembang sekitar 600 SM. Pandangan ini menganggap bumi sebagai pusat jagat raya. Semua benda langit mengelilingi bumi dan bumi merupakan pusat kekuatan alam semesta. Tokoh pendukung pandangan ini antara lain Thales dan Anaximander.
c. Pandangan Heliosentris
Pelopor pandangan ini adalah Nicolaus Copernicus. Pandangan ini beranggapan bahwa pusat |agat raya atau alam semesta adalah matahari. Pandangan bumi sebagai pusat jagat raya mulai bergeser menjadi matahari sebagai pusat jagat raya. Hal ini disebabkan karena semakin majunya alat penelitian dan sifat ilmuwan yang kritis.
Pandangan Galaktosentris Perkembangan dari majunya ilmu pengetahuan dan teknologi dari beberapa ahli menyebabkan munculnya pandangan galaktosentris. Pandangan galaktosentris beranggapan bahwa sebagai pusat alam semesta adalah galaksi.
Anggota-Anggota Jagat raya
a. Galaksi
Dalam pembahasan mengenai jagat raya tidak terlepas dari pembicaraan mengenai galaksi. Semua benda-benda langit yang bertaburan di angkasa sebenarnya masing-masing terikat pada suatu susunan tertentu. Apabila dilihat dengan menggunakan teropong bintang, galaksi terdiri dari berjutajuta bintang. Sedangkan apabila dilihat dari bumi dengan mata telanjang, hanya terlihat berupa satu bintang. Karena jaraknya begitu jauh dan berjumlah sangat banyak Sehingga kelihatan rapat dan bentuknya terlihat seperti kabut.
Galaksi merupakan suatu sistem perbintangan yang sangat luas, di dalamnya terdapat jutaan bahkan miliaran bintang beserta benda-benda langit lainnya sebagai anggota yang beredar mengelilingi pusat dengan gerakan yang teratur. Contoh galaksi adalah galaksi Bimasakti di mana matahari sebagai bintang merupakan bagian dari galaksi tersebut. Sebagai anggota jagat raya, galaksi mempunyai cahaya sendiri dan jarak antargalaksi yang satu dengan yang lainnya jutaan tahun cahaya.
1) Teori Terbentuknya Galaksi
a) Teori Top-Down
Jagat raya terbentuk dari awan gas yang besar dan padat yang kemudian pecahpecah. Masing masing pecahannya tersebut berubah menjadi galaksi melalui proses kontraksi awan gas. Kontraksi awan gas terjadi karena adanya pengaruh gravitasi, yang akhirnya menghasilkan bintang bintang.
Menurut teori ini, galaksi terbentuk dengan cara top-,down terbelah dari vo yang besar menjadi pecahan pecahan yang lebih kecil.
b) Teori Bottom-Up
Teori ini menyangkal teori pertama. Teori ini menyatakan bahwa galaksi terbentuk dari bagian-bagian yang kecil menjadi besar. Dalam teori ini, pada awalnya daerah-daerah yang mempunyai kepadatan tinggi di jagat raya ini berukuran kecil. Karena gaya gravitasi, daerah-daerah ini mulai bersatu dan membentuk susunan yang lebih besar dan akhirnya membentuk galaksi
2) Bentuk-Bentuk Galaksi Galaksi memiliki tiga bentuk dasar, yaitu spiral, elips, dan tak beraturan.
a) Bentuk Spiral
Galaksi spiral mempunyai distribusi bintang dan nebula berbentuk spiral, dan umumnya . datar seperti cakram. Akan tetapi, bagian tengah galaksi jenis ini menggelembung.
b) Bentuk Elips
Galaksi elips berbentuk seperti bola rugby raksasa. Galaksi elips mengandung sangat ' sedikit materi nebula, sehingga sangat sedikit memiliki bintang baru.
c) Bentuk Tak Beraturan
Kira-kira 4 persen dari seluruh jumlah galaksi berbentuk tak beraturan atau tak memiliki bentuk tertentu
3) Jenis-Jenis Galaksi
Ada beberapa macam galaksi yang diketahui manusia, antara lain sebagai berikut.
a) Galaksi Bimasakti, merupakan galaksi di mana bumi berada. Galaksi Bimasakti memiliki bentuk spiral, terdiri dari lebih dari 40 miliar bintang, salah satu di antaranya adalah matahari. Dari tepi ke tepi panjangnya sekitar 100.000 tahun cahaya. Galaksi Bimasakti ini termasuk berukuran sedang apabila dibandingkan dengan kelompok-kelompok lainnya. Corak dan struktur dari galaksi Bimasakti berbentuk spiral dengan massa bintang kurang lebih 100 miliar massa matahari. Bimasakti menunjukkan gerak rotasi pada intinya.
b) Galaksi Magellan, merupakan galaksi yang paling dekat dengan galaksi Bimasakti. Jaraknya kurang lebih 150.000 tahun cahaya dan berada di belahan langit selatan. Galaksi Magellan terlihat seperti kabut dan terletak di daerah rasi Doroda dan Tucan. Kabut yang terang dan besar disebut Magellan Besar, sementara kabut yang berukuran kecil disebut Magellan Kecil.
c) Galaksi Ursa Mayor, berjarak 10.000.000 tahun cahaya dari galaksi Bimasakti. Bentuk galaksi Ursa Mayor adalah elips dan rapat.
d) Galaksi jauh, contoh galaksi jauh adalah galaksi Silvery, Triangu/um, dan Whirlpool. Galaksi-galaksi yang terletak lebih dari 10.000.000 tahun cahaya dari galaksi Bimasakti termasuk galaksi jauh.
e) Galaksi Andromeda, galaksi Andromeda berbentuk spiral dan berjarak kurang lebih 2.000.000 tahun cahaya dari galaksi Bimasakti. Pusat galaksi tidak terurai menjadi bintangbintang yang terpisah dan inti pusat galaksi sangat terang dan berwarna putih, di sekitarnya terdapat gugus bintang yang sudah tua dan berwarna merah jambu.
Bintang Planet-planet yang sangat banyak mengorbit mengelilingi bintang-bintang, sama seperti bumi mengelilingi matahari. Meskipun menggunakan teleskop paling canggih, kebanyakan bintang di ruang angkasa terlihat tidak lebih besar dari ujung peniti. Padahal kenyataannya, bintang adalah bola gas masif dan panas berdiameter puluhan bahkan ratusan ribu kilometer. Sebuah bintang mempunyai ukuran dan warna yang berbeda-beda, bahkan ada yang berpasangan dan saling mengorbit, yang dikenal sebagai bintang kembar. Urutan terbawah menurut ukuran bintang ditempati oleh bintang-bintang terkecil yang berjumlah paling banyak, yang dikenal sebagai katai merah. Katai merah umumnya berukuran separuh matahari dan memiliki suhu permukaan sekitar 4.000°C. Bintang-bintang yang seukuran matahari umumnya sedikit lebih panas, berwarna kuning, dan jumlahnya sedikit. Urutan tertinggi dihuni oleh bintang-bintang yang sangat terang dan disebut raksasa-raksasa biru. Raksasa biru jumlahnya sangat sedikit dan luar biasa panas dengan suhu lebih dari 50.0000C. Meskipun demikian, semua jenis bintang menyala sepanjang hidupnya dengan cara sama.
Derajat kekuatan cahaya bintang ditentukan berdasarkan magnitudo. Makin kecil magnitudo suatu bintang makin terang cahaya bintang tersebut. Jika kita melihat langit pada malam hari yang cerah, maka akan terlihat bintang-bintang dalam jumlah yang sangat banyak. Kemudian manusia mulai' mengelompokkannya sesuai dengan persepsi tertentu yang dihubungkan dengan nama tokoh dewa dan makhluk lainnya yang ada dalam mitologi Yunani. Kelompok bintang ini dinamakan konstelasi bintang atau rasi bintang. Terdapat 88 buah rasi bintang, 32 rasi bintang terdapat di belahan langit utara dan 56 rasi bintang terdapat di belahan langit selatan. Untuk menggambarkan mengenai rasi-rasi bintang maka disusun peta langit atau peta langit putar. Fungsi dari peta langit adalah untuk mengetahui kedudukan sebuah bintang di langit pada waktu tertentu. Dengan peta langit juga dapat digunakan sebagai sarana untuk mempelajari danmencari sifat dan ciri serta perubahan bintang tersebut.
c. Nebula
Awan-awan gas dan debu disebut nebula, yang didalamnya terlahir banyak bintang. Nebula mengandung gas-gas, seperti butiran-butiran karbon yang diselimuti es. Nebula ada yang terang dan ada yang gelap, tergantung pada cara pengamatan dan posisinya terhadap bintang. Cahaya. dari bintang di dekat nebula akan dipantulkan oleh gas dan menghasilkan nebula pantulan,
Cahaya akan membuat gas dalam nebula menyala seperti aurora dan dihasilkan nebula terang yang disebut nebula emisi. Bila tidak ada bintang di dekat nebula, gas tidak akan memantulkan cahaya, tetapi nebula masih terlihat karena materi terang yang terkandung di dalamnya. Nebula terbesar adalah awanawan molekul raksasa. Nebula ini berdiameter ratusan tahun cahaya dan mengandung cukup materi untuk membuat jutaan bintang.
0 Response to "Mengetahui Jagat Raya "
Posting Komentar